BETA-UAS telah mencatatkan pencapaian penting dalam industri penerbangan dengan berhasil melakukan inspeksi sistem navigasi di Bandara Internasional Yogyakarta menggunakan drone IRIS. Kegiatan ini menandai pertama kalinya di Indonesia sebuah inspeksi navigasi bandara dilakukan dengan menggunakan drone, membuka era baru dalam pengawasan dan pemeliharaan fasilitas bandara.
Dalam operasi ini, drone IRIS dilengkapi dengan sensor EVSD1000 dari Rohde & Schwarz, sebuah alat canggih yang dirancang khusus untuk mendukung kegiatan ground check pada sistem navigasi bandara seperti Instrument Landing System (ILS). ILS adalah sistem penting yang membantu pilot saat pendaratan, terutama dalam kondisi cuaca buruk atau visibilitas rendah.
Lokasi dan Metodologi Inspeksi
Inspeksi dilakukan di Bandara Internasional Yogyakarta dan Gedung DVOR Gamping. Kegiatan ini memerlukan tahapan perizinan yang ketat, termasuk penerbitan NOTAM (Notice to Airmen), untuk memastikan kegiatan berlangsung aman dan sesuai dengan regulasi penerbangan. Drone IRIS mengoperasikan berbagai misi, termasuk ground check Localizer, Glide Slope, dan VOR Inspection, dengan ketepatan dan efisiensi yang tinggi.
Hasil dan Manfaat Inspeksi
Analisis data yang dihasilkan oleh drone IRIS menunjukkan bahwa kinerja ILS Bandara Internasional Yogyakarta masih baik, namun tim BETA-UAS merekomendasikan pemeliharaan rutin dan pembaruan perangkat lunak untuk memastikan keandalan sistem terjaga. Penggunaan drone dalam inspeksi ini membawa banyak keuntungan, termasuk peningkatan keselamatan penerbangan, pengurangan waktu dan biaya pemeliharaan, serta kemampuan untuk melakukan inspeksi yang lebih sering dan menyeluruh tanpa mengganggu operasi bandara.
Penggunaan drone IRIS dengan sensor EVSD1000 oleh BETA-UAS dalam inspeksi sistem navigasi di Bandara Internasional Yogyakarta telah membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional bandara. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan dalam teknologi drone untuk aplikasi yang kritikal seperti inspeksi fasilitas bandara tetapi juga menetapkan standar baru dalam pemeliharaan infrastruktur penerbangan di Indonesia.